SMK TUNAS WIJAYA SURABAYA
Bila setiap tanggal 21 April dirayakan tanpa di ketahui makna yang sebenarnya ? Di era yang katanya jaman Globalisasi ini, mengaplikasikan sosok sang pahlawan Kartini dalam kehidupan sehari –harinya? Pertanyaan yang muncul di benak kita sekarang ini adalah. Apakah pelajar sekarang masih mengidolakan kartini? Jawabannya hanya ada di masing-masing tiap-tiap individu. Mungkin jawabannya setiap individu berbeda. Perayaan kartini bukanlah sekedar hanya upacara memakai kebaya, sanggul dan batik namun lebih dari itu kita bisa maengaplikasikan sosoknya dalam kehidupan sehari–hari. Dimana sebagian dari mereka ada yang melupakan, mengingat bahkan mungkin juga tak mengenal sosoknya. Padahal Kartini adalah sosok wanita yang patut menjadi tauladan, dimana setiap tingkah lakunya adalah cerminan diri pelajar Indonesia yang fleksibel dan dinamis, dimana ia memperjuangkan emansipasi wanita dan juga pelajar. Tetapi tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita, menjadikan wanita Indonesia lebih di hargai oleh kaum lelaki. Kartini merupakan sosok perempuan Indonesia yang berusa
ha untuk bisa meningkatkan derajat perempuan agar bisa lebih baik dari segi pendidikan.
Jika ini dilakukan akan membentuk karakter pelajar Indonesia yang
khas dan berbeda dari pelajar di negeri lain. Beberapa aplikasi semangat serta
perjuangan yang telah dilakukan Kartini semasa hidupnya yang bisa kita contoh,
diantaranya :
1.
Berjiwa Religius
Kartini
dengan kekritisannya bisa mendongkrak kemajuan beragama yang kala itu diwarnai
dengan semangat puritanisme jawa dan kemampuan penjajah menciptakan dan
menggunakan ‘ketakutan-ketakutan’ beberapa kyai untuk mengungkap fakta beragama
agar terlihat sakral dan tabu untuk dipelajari lebih dalam lagi.
Dengan hal
tersebut, pelajar saat ini sebaiknya memiliki keinginan kuat untuk
kembali pada semangat religius yang mantap, belajar dan terus menggali lagi
ilmu agama yang mereka yakini, sehingga diharapkan pelajar sekarang bisa
menjadi pelajar yang berpikiran luas, namun tetap memiliki jiwa religius.
2.
Semangat Pembelajar
Kartini
memberikan semangat pembelajar yang luar biasa hebatnya bagi kita. Semangat
untuk mencari ilmu, mencermati dan bertanya kepada semua orang tentang apa yang
belum beliau ketahui patutlah kita contoh. Peringatan-peringatan hari Kartini
harusnya berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang bermutu dan mendorong
semangat para pelajar untuk tidak putus asa dalam mencari ilmu.
3.
Kepekaan Sosial Terhadap Sesama
Kartini
bisa memberikan inspirasi bagi semua rakyat Indonesia khususnya para
pelajar Indonesia untuk memiliki kepekaan sosial terhadap
persoalan-persoalan yang ada disekitarnya. Pemikiran Kartini untuk
menyuntikkan semangat melawan penjajah dari sudut pandang pendidikan dan
perubahan sosial memiliki efek jangka panjang.Saatnya kaum pelajar berjalan
disekitar masyarakatnya untuk mengamati dan berbuat lebih banyak
bagi lingkungan dan sesamanya serta membangkitkan nuansa semangat Kartini
yang dulu pernah dirasakan.
4.
Memiliki Moral Yang Baik
Masalah
sosial bangsa Indonesia saat ini adalah kemerosotan moral yang tak dapat
dielakkan lagi. Kartini pastinya tidak pernah mengharapkan pelajar yang tidak
bermoral, meninggalkan nilai-nilai moral dan tatanan ketimuran. Banyak bagian
yang harus diperbaiki oleh pelajar di zaman sekarang. Pelajarlah yang
semestinya dapat mengusung perbaikan moral itu. Kaum pelajar diharapkan
memiliki moralitas tinggi, dedikasi terhadap perbaikan moral, dan kepekaan
terhadap kebutuhan masyarakat untuk membenahi diri dan masyarakatnya melalui
sikap nyata mereka di segala bidang.
Emansipasi tanpa semangat moralitas hanya menjadikan
kaum pelajar kehilangan sebagian indentitasnya. Marilah kita belajar dari
sikap-sikap Kartini yang memiliki kepekaan, kelembutan, pengabdian yang tulus,
dan ketinggian budi. Hal tersebut bukanlah sebuah kelemahan yang harus diubah
agar menjadi perkasa sebagai wujud ketangguhan. Justru semua itu haruslah
dimiliki pelajar sebagai bekal untuk dapat menghadapi kehidupan sekarang.
Oleh karena itu sebagai kaum wanita, khususnya siswi SMK
TUNAS WIJAYA SURABAYA dan umumnya kaum wanita hendaknya mengikuti jiwa dan
pemikiran Raden Ajeng Kartini yang kita idolakan. Perjuangan mereka perlu kita
lanjutkan dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita menjadi
kaum wanita yang mandiri agar, dan berjiwa besar dalam menghadapai tantangan
hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar