Jumat, 18 November 2016

Latihan  Dasar  Kepemimpinan  Siswa  ( LDKS )  Dan  Outbound  2013 
SMK TUNAS  WIJAYA SURABAYA

Latihan dasar kepemipinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkatan sumber daya siswa/siswi peserta untuk mendalami dan memahami tentang konsep-konsep atau dasar – dasar sebuah organisasi
Tujuan LDKS
      Melalui LDKS para siswa/I peserta kegiatan ini diharapkan :
1. Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti (LDKS ), para siswa/siswi peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman tentang cara bagaimana memimpin memanjemen sebuah organisai.
2. Melalui LDKS para siswa/siswi diharapkan dapat lebih berani dan bermain peran aktif dengan tampil dalam menyuarakan  aspirasi para siswa/I kepada pihak sekolah sehingga  dalam proses pembangunan kea rah kemajuan sekolah dapat terealisasi secara bersama-sama
3. Melalui LDKS para siswa/siswi diharapkan dapat  memiliki karakteristik seorang pemimpin yang memiliki intelektual, kreatifititas serta nalar berfikir yang berguna bagi agama dan tanah air bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat pancasila dan undang-undang dasar 1945 dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa
4. Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti LDKS


Persiapan Pembukaan LDKS

Apel Pembekalan Materi

Apel Pembekalan Materi

Selama tiga hari peserta LDKS dibekali berbagai kegiatan dan pembekalan dengan berbagai materi kepeminpinan yang bertujuan untuk membentuk peserta LDKS menjadi individu yang lebih matang dan dewasa. Materi yang diberikan tersebut diantaranya dasar umum pembinaan disiplin, pengetahuan tentang kepemimpinan, berbagai ceramah kebangsaan dan ceramah sosial serta kegiatan-kegiatan lainnya yang telah disusun diatur oleh panitia.
Hal ini dikarenakan dalam kegiatan LDKS para siswa/siswi peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman tentang cara atau bagaimana memimpin, memanajemen sebuah organisasi. Yang jelas bahwa mereka mendapatkan sesuatu pengetahuan di luar dari apa yang diberikan di dalam kegiatan proses belajar dan mengajar.

Pembekalan OutBound

Penguatan Fisik sebelum OutBound



Dalam Hadist disebutkan bahwa “Setiap orang punya jiwa kepemimpinan, meskipun dia bukan pemimpin, tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawabannya.” Pemimpin itu mempunyai kekuatan untuk memberi pengaruh.
Ada 4 poin kepemimpinan, yaitu :
1. Think Differen ( Berpikir berbeda ). Pemimpin harus mempunyai pemikiran yang menyeluruh dan bisa menyelesaikan masalah.
2. Attitude that make him/her differen ( Sikap yang berbeda ). Sikapnya mampu merubah lingkungan, bukan lingkungan yang mempengaruhi dia.
3.  Care ( Peduli ) Peduli sama semua orang termasuk pada dirinya sendiri.
4.  Initiate ( inisiatif ) Banyak inisiatif dan banyak akalnya demi orang bayak.

OutBound - membangun kekompakan dan kebersamaan






Kiat Sukses menjadi pribadi yang Baik dan Sukses :
1.  Syukur.
Kita harus bersyukur dengan semua takdir Allah, meskipun takdir itu kurang kita senangi, siapa tahu kelihatannya tidak baik bagi kita, tapi baik bagi Allah. Kita harus dapat mengambil hikmah dari semua takdir Allah. Bukankah ujian itu ada dua, berupa kenikmatan dan kesulitan. Allah akan menambah nikmat, jika kita selalu bersyukur. Salah satu ciri hamba yang selalu bersyukur adalah dalam hidupnya selalu merasa cukup, meski dalam kondisi kekurangan.
2.  Empati.
Empati adalah sikap paham dengan perasaan orang lain. Contohnya jika kita menjenguk orang sakit, kita akan bilang,” Yang sabar ya, semoga lekas sembuh, Aamiin,” Jangan bilang,” Teman saya kemarin sakit seperti anda dan seminggu kemudian meninggal dunia,” Yang disambut para peserta LDK dengan tertawa.
3.  Tekun.
Tekun adalah ada usaha/ikhtiar serta tidak biasa-biasa saja. Contohnya di Pesat sudah dapat ilmu dari bapak dan ibu guru, tapi kalau anak yang tekun, dia masih menambah ilmunya lagi di internet,  buku di perpustakaan dan bertanya pada temannya yag dianggap lebih tahu.
4.  Yakin.
Yakin adalah sikap percaya diri, tapi tidak sombong. Orang bisa percaya diri karena sudah menguasai ilmunya.
5,  Asah kemampuan.
Jadi orang itu jangan OMDO ( Omong Doang ) dan banyak teori. Untuk asah kemampuan, kita harus selalu terus belajar.
6.  Wujudkan impian.
Agar cita-cita kita terwujud, maka wujudkan impian anda. Untuk mewujudkan impian ini bisa kita mulai dengan membuat target jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan adanya target akan lebih terarah hidup kita dan memberi motivasi untuk mengejar cita-cita kita.
7.  Amal dan ibadah tingkatkan.
Biasanya kalau kita punya cita-cita dan keinginan, pinginnya yang tertinggi dan terbaik, sehingga ada peribahasa gantungkan cita-citamu setinggi langit. Maka agar cita-cita kita dan keinginan kita tercapai setinggi mungkin dan mendapat yang terbaik, kita harus juga meningkatkan amal dan ibadah kita. Contoh jika kita biasanya solat tahajud dan duha hanya dua rekaat, mulai sekarang solat tahajud dan duha menjadi empat rekaat.
8.  Nikmati hasil perjuangan kita.
Setelah kita melakukan ketujuh hal ini, maka saatnya kita menikmati hasil perjuangan kita, dengan tetap istiqomah menjaga karakter syukur, empati, tekun, yakin, asah kemampuan, wujudkan impian, amal dan ibadah tingkatkan.



Tetap semangat walau blepotan muka

Tetap ceria walau capek

Selfie dulu bareng

Goyang Oplosan








Kamis, 17 November 2016

PERINGATAN HARI KARTINI  21 APRIL 2016
SMK TUNAS WIJAYA SURABAYA


Bila setiap tanggal 21 April dirayakan tanpa di ketahui makna yang sebenarnya ? Di era yang katanya jaman Globalisasi ini, mengaplikasikan sosok sang pahlawan Kartini dalam kehidupan sehari –harinya? Pertanyaan yang muncul di benak kita sekarang ini adalah. Apakah pelajar sekarang masih mengidolakan kartini? Jawabannya hanya ada di masing-masing tiap-tiap individu. Mungkin jawabannya setiap individu berbeda. Perayaan kartini bukanlah sekedar hanya upacara memakai kebaya, sanggul dan batik  namun lebih dari itu kita bisa maengaplikasikan sosoknya dalam kehidupan sehari–hari. Dimana sebagian dari mereka ada yang melupakan, mengingat bahkan mungkin juga tak mengenal sosoknya. Padahal Kartini adalah sosok wanita yang patut menjadi tauladan, dimana setiap tingkah lakunya adalah cerminan diri pelajar  Indonesia yang fleksibel dan dinamis, dimana ia memperjuangkan emansipasi wanita  dan juga pelajar. Tetapi tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita, menjadikan wanita Indonesia lebih di hargai oleh kaum lelaki. Kartini merupakan sosok perempuan Indonesia yang berusa
ha untuk bisa meningkatkan derajat perempuan agar bisa lebih baik dari segi pendidikan.
Jika ini dilakukan akan membentuk karakter pelajar Indonesia yang khas dan berbeda dari pelajar di negeri lain. Beberapa aplikasi semangat serta perjuangan yang telah dilakukan Kartini semasa hidupnya yang bisa kita contoh, diantaranya :
1.      Berjiwa Religius
Kartini dengan kekritisannya bisa mendongkrak kemajuan beragama yang kala itu diwarnai dengan semangat puritanisme jawa dan kemampuan penjajah menciptakan dan menggunakan ‘ketakutan-ketakutan’ beberapa kyai untuk mengungkap fakta beragama agar terlihat sakral dan tabu untuk dipelajari lebih dalam lagi.
Dengan hal tersebut, pelajar saat ini sebaiknya memiliki keinginan kuat untuk  kembali pada semangat religius yang mantap, belajar dan terus menggali lagi ilmu agama yang mereka yakini, sehingga diharapkan pelajar sekarang bisa menjadi pelajar yang berpikiran luas, namun tetap memiliki jiwa religius.
2.       Semangat Pembelajar
Kartini memberikan semangat pembelajar yang luar biasa hebatnya bagi kita. Semangat untuk mencari ilmu, mencermati dan bertanya kepada semua orang tentang apa yang belum beliau ketahui patutlah kita contoh. Peringatan-peringatan hari Kartini harusnya berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang bermutu dan mendorong semangat para pelajar untuk tidak putus asa dalam mencari ilmu.


3.       Kepekaan Sosial Terhadap Sesama
Kartini bisa memberikan inspirasi bagi semua rakyat Indonesia khususnya para pelajar  Indonesia untuk memiliki kepekaan sosial terhadap persoalan-persoalan yang ada disekitarnya.  Pemikiran Kartini untuk menyuntikkan semangat melawan penjajah dari sudut pandang pendidikan dan perubahan sosial memiliki efek jangka panjang.Saatnya kaum pelajar berjalan disekitar masyarakatnya untuk  mengamati dan berbuat lebih banyak bagi  lingkungan dan sesamanya serta membangkitkan nuansa semangat Kartini yang dulu pernah dirasakan.
4.       Memiliki Moral Yang Baik
Masalah sosial bangsa Indonesia saat ini adalah kemerosotan moral yang tak dapat dielakkan lagi. Kartini pastinya tidak pernah mengharapkan pelajar yang tidak bermoral, meninggalkan nilai-nilai moral dan tatanan ketimuran. Banyak bagian yang harus diperbaiki oleh pelajar di zaman sekarang. Pelajarlah yang semestinya dapat mengusung perbaikan moral itu. Kaum pelajar diharapkan memiliki moralitas tinggi, dedikasi terhadap perbaikan moral, dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat untuk membenahi diri dan masyarakatnya melalui sikap nyata mereka di segala bidang.


Emansipasi tanpa semangat moralitas hanya menjadikan kaum pelajar kehilangan sebagian indentitasnya.  Marilah kita belajar dari sikap-sikap Kartini yang memiliki kepekaan, kelembutan, pengabdian yang tulus, dan ketinggian budi. Hal tersebut bukanlah sebuah kelemahan yang harus diubah agar menjadi perkasa sebagai wujud ketangguhan. Justru semua itu haruslah dimiliki pelajar sebagai bekal untuk dapat menghadapi kehidupan sekarang.


Oleh karena itu sebagai kaum wanita, khususnya siswi SMK TUNAS WIJAYA SURABAYA dan umumnya kaum wanita hendaknya mengikuti jiwa dan pemikiran Raden Ajeng Kartini yang kita idolakan. Perjuangan mereka perlu kita lanjutkan dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita menjadi kaum wanita yang mandiri agar, dan berjiwa besar dalam menghadapai tantangan hidup.











Rabu, 16 November 2016

KUNJUNGAN INDUSTRI 2016

Agenda Kegiatan Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Tunas Wijaya Surabaya melaksanakan kunjungan industri ke Mojokerto, Madiun dan Magetan selama tiga hari dua malam hari yang dilaksanakan pada Jum’at Tanggal 11 s.d. 13 Nopember 2016. Kegiatan kunjungan industri ini dilaksanakan pada berbagai tempat, yaitu pada PT Yakult Indonesia Persada Ngoro Mojokerto, Industri Brem Mbah Romo Tumiran Madiun, dan Industri Kerajinan Kulit Magetan, serta kunjungan ke Telaga Sarangan dan Grojogan Sewu - Tawangmangu. Dari tempat-tempat yang di kunjungi diharapkan akan menambah ilmu serta pengalaman peserta kunjungan industri. Kunjungan industri dipilih untuk menambah wawasan kewirausahaan skala rumahan ( UMKM ) dan pengalaman siswa tentang proses produksi dari perusahaan besar. Siswa juga dituntut aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri serta tentang kewirausahaan. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses produksi di bidang bisnis dan managemen baik skala rumahan ( UMKM ) maupun Industri besar/peruahaan. Siswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa diharuskan membuat laporan atas informasi yang diperoleh selama kunjungan industri tentang tempat yang bersangkutan.